Apa Itu Kanker Serviks? Kenali Penyakit yang Sering Tak Bergejala Ini

kanker-serviks

Kanker serviks adalah salah satu kanker terbanyak yang menyerang perempuan, terutama di negara berkembang. Meskipun dapat dicegah dan dideteksi sejak dini, penyakit ini kerap ditemukan dalam stadium lanjut karena seringkali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Oleh karena itu, pemahaman mengenai kanker serviks, proses terbentuknya, serta jenis dan pencegahannya sangat penting.

Pengertian

Kanker serviks merupakan keganasan yang terjadi di bagian bawah rahim (serviks) yang berbentuk silinder dan menghubungkan rahim dengan vagina. Menurut PNPK HOGI, lebih dari 99% kanker ini disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV) tipe risiko tinggi, terutama tipe 16 dan 18. Virus ini utamanya menyebar melalui hubungan seksual dan dapat menetap pada area pertemuan atau peralihan lapisan dalam dengan lapisan luar serviks.

Jenis-Jenis Kanker Serviks

Secara histopatologi, diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Karsinoma sel skuamosa: Jenis paling umum (sekitar 90%%), berasal dari sel skuamosa di permukaan luar serviks.
  • Adenokarsinoma: Berasal dari sel kelenjar di kanal endoserviks. Karsinoma adenoskuamosa: Gabungan dari dua jenis di atas.

Bagaimana Terbentuknya?

Kanker ini berkembang melalui proses bertahap:

  1. Infeksi HPV onkogenik terjadi pada zona peralihan lapisan luar serviks.
  2. Infeksi yang bersifat persisten memicu perubahan sel epitel.
  3. Terbentuklah lesi prakanker (perubahan abnormal sel serviks).
  4. Jika tidak tertangani, lesi ini bisa berkembang menjadi kanker invasif yang menyerang jaringan serviks dan dapat menyebar lebih luas.

Rata-rata waktu dari infeksi HPV hingga menjadi kanker invasif adalah sekitar 15 tahun.

Mengapa Disebut “Silent Killer”?

Julukan ini muncul karena pada tahap awal biasanya tidak menunjukkan gejala. Gejala baru timbul saat kanker sudah memasuki stadium lanjut, antara lain:

  • Perdarahan tidak normal (misalnya setelah berhubungan seksual, di luar siklus haid, atau pasca menopause)
  • Keputihan berbau menyengat atau bercampur darah
  • Nyeri panggul yang terus-menerus
  • Penurunan berat badan tanpa sebab

Berdasarkan Rencana Kanker Nasional 2024–2034, kanker serviks merupakan kanker kedua terbanyak yang dialami perempuan Indonesia. Sekitar 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, dan sebagian besar baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut.

Pencegahan Adalah Kunci

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah menetapkan strategi eliminasi kanker serviks dengan pendekatan “90–70–90”, yang mencakup:

  • 90% anak perempuan menerima vaksin HPV lengkap pada usia 15 tahun
  • 70% perempuan diskrining dengan metode efektif
  • 90% kasus prakanker dan kanker serviks ditangani secara memadai

Kesimpulan

Kanker serviks adalah penyakit yang dapat dicegah, dideteksi, dan diobati sejak dini. Dengan memahami proses terbentuknya kanker, jenis-jenisnya, serta urgensi vaksinasi dan skrining, perempuan dapat mengambil langkah aktif untuk menjaga kesehatannya. Dukungan edukasi, layanan kesehatan, serta komitmen masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk mewujudkan Indonesia bebas kanker serviks.

Referensi

American Cancer Society. (2024). What is cervical cancer?. https://www.cancer.org

Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Cervical cancer screening. https://www.cdc.gov

Cleveland Clinic. (2024). Cervical cancer. https://my.clevelandclinic.org

Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia. (2018). Pedoman nasional pelayanan kedokteran kanker ginekologi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Petunjuk teknis pelaksanaan program imunisasi HPV dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Rencana aksi nasional eliminasi kanker leher rahim di Indonesia 2024–2034. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

Mayo Clinic. (2023). Cervical cancer. https://www.mayoclinic.org

WebMD. (2023). Cervical cancer symptoms. https://www.webmd.com

World Health Organization. (2024). Cervical cancer. https://www.who.int

Zhang, S., Xu, H., Zhang, L., & Qiao, Y. (2020). Cervical cancer: Epidemiology, risk factors and screening. Chinese Journal of Cancer Research, 32(6), 720–728. https://doi.org/10.21147/j.issn.1000-9604.2020.06.02

Apakah informasi ini bermanfaat?
YaTidak
  • PreviGEN
  • Layanan
  • Promo
  • #BerdayaCegahHPV