AWAS! Mata Tiba-Tiba Sulit Digerakkan? Bisa Jadi Gejala Stroke

AWAS! Mata Tiba-Tiba Sulit Digunakan? Bisa Jadi Gejala Stroke

Pernahkah Anda mendengar bahwa stroke bisa menyebabkan gangguan gerak mata? Stroke, yang dikenal sebagai salah satu penyebab utama kecacatan di dunia, ternyata tidak hanya memengaruhi kemampuan bergerak atau berbicara, tetapi juga dapat mengganggu fungsi mata. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Mari kita bahas lebih lanjut! 

Apa Hubungan Stroke dengan Gangguan Gerak Mata? 

Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kerusakan pada area otak yang mengontrol gerakan mata dapat menyebabkan gangguan seperti:  

  • Nistagmus: Gerakan mata yang tidak terkendali.  
  • Diplopia: Penglihatan ganda akibat ketidaksejajaran mata.  
  • Gangguan fokus: Kesulitan memfokuskan pandangan pada objek tertentu. 

Menurut penelitian yang dipublikasikan di BMC Neurology (2023), sekitar 20-30% pasien stroke mengalami gangguan gerak mata, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka.  

Mengapa Gangguan Gerak Mata Perlu Diwaspadai? 

Gangguan gerak mata tidak hanya mengganggu penglihatan, tetapi juga dapat memengaruhi keseimbangan, koordinasi, dan kemampuan beraktivitas sehari-hari. Misalnya, pasien mungkin kesulitan membaca, menyetir, atau bahkan berjalan dengan stabil.  

Contoh kasus yang sering ditemui adalah pasien stroke yang mengalami diplopia. Mereka sering mengeluh pengelihatan berbayang, yang membuat aktivitas sehari-hari menjadi sangat menantang.  

Bagaimana Cara Mencegah Stroke dan Menanganinya? 

Pencegahan stroke adalah kunci utama. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain: 

  • Pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk tes tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.  
  • Pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, dan menghindari rokok serta alkohol.  
  • Pemeriksaan DNA untuk mengetahui risiko stroke berdasarkan faktor genetik. 

Bagi yang sudah mengalami stroke, terapi rehabilitasi medis dapat membantu memulihkan fungsi gerak mata. Terapi ini meliputi latihan mata, penggunaan kacamata khusus, atau bahkan operasi dalam kasus tertentu.  

Peluang Pemeriksaan Tes DNA dan Tindakan di Indonesia 

Di Indonesia, kesadaran akan pencegahan stroke masih perlu ditingkatkan. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Pemeriksaan dini, seperti tes DNA dan konsultasi kesehatan, dapat membantu mengidentifikasi risiko stroke sebelum terjadi. Selain itu, layanan homecare dan vaksinasi juga menjadi solusi praktis bagi masyarakat yang sibuk.  

Solusi Praktis dan Terjangkau 

Bagi Anda yang ingin melakukan langkah pencegahan yang lebih terarah, kini tersedia layanan tes DNA yang mudah diakses dan terjangkau. Dengan teknologi terkini dan tenaga medis profesional, Anda bisa mengetahui risiko mengalami berbagai penyakit degeneratif, termasuk stroke, dari DNA Anda.  

Stroke dan gangguan gerak mata adalah masalah serius yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami risikonya dan mengambil langkah pencegahan, Anda bisa terhindar dari dampak buruknya. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin berkonsultasi, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui kontak yang tersedia.  

Referensi:  

Apakah informasi ini bermanfaat?
YaTidak
  • PreviGEN
  • Layanan
  • Promo
  • #BerdayaCegahHPV