Mengombinasikan Sekretom dengan Terapi Lain: Fisioterapi atau Nutrisi?

Mengombinasikan Sekretom dengan Terapi Lain Fisioterapi atau Nutrisi

Bayangkan tubuh kita seperti taman yang luas. Ketika ada bagian yang rusak atau kering, kita tentu ingin memperbaikinya agar bisa tumbuh subur kembali. Begitu juga dengan tubuh manusia — ia memiliki kemampuan luar biasa untuk menyembuhkan diri, asalkan mendapatkan bantuan yang tepat. Salah satu penemuan terkini yang membantu proses ini adalah terapi sekretom, bagian dari inovasi kedokteran regeneratif yang tengah berkembang pesat di dunia medis. 

 

Apa itu Sekretom? 

Sekretom adalah kumpulan zat aktif yang dihasilkan oleh sel punca (stem cell), terdiri dari faktor pertumbuhan, sitokin, enzim, dan protein khusus berukuran kecil. Semua komponen ini bekerja seperti “bahasa komunikasi antar sel” yang memberi sinyal agar tubuh mulai memperbaiki jaringan yang rusak. 

Berbeda dengan terapi sel punca yang menggunakan sel hidup, sekretom hanya menggunakan hasil “sekresi”-nya. Artinya, terapi ini tidak menanamkan sel baru ke tubuh, sehingga risikonya lebih rendah terhadap reaksi penolakan. 

Dalam lima tahun terakhir, banyak penelitian menemukan potensi sekretom dalam membantu regenerasi berbagai jaringan: dari kulit dan rambut, hingga sendi lutut yang rusak karena osteoartritis (OA). Namun yang lebih menarik, para peneliti kini mulai melihat bahwa sekretom bekerja lebih optimal bila dikombinasikan dengan terapi pendukung, seperti fisioterapi dan nutrisi yang tepat. 

 Sekretom dan Fisioterapi: Kombinasi yang Saling Menguatkan 

Fisioterapi bukan hanya soal latihan gerak, tapi juga cara untuk melatih otot, memperbaiki sirkulasi darah, dan menjaga keseimbangan tubuh. Setelah seseorang menerima terapi sekretom — misalnya untuk nyeri lutut atau cedera otot — jaringan tubuh yang rusak mulai mendapatkan sinyal untuk memperbaiki diri. Namun, agar jaringan yang baru terbentuk menjadi kuat dan lentur, tubuh tetap memerlukan rangsangan mekanik dari latihan fisioterapi. 

Beberapa penelitian, termasuk yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Medicine (2023), menemukan bahwa pasien osteoartritis lutut yang menjalani kombinasi injeksi sekretom dan fisioterapi rutin mengalami perbaikan fungsi sendi dan penurunan nyeri lebih cepat dibanding terapi tunggal. Sekretom menenangkan peradangan dan memicu regenerasi tulang rawan, sementara fisioterapi membantu mengembalikan kekuatan dan kelenturan sendi. 

Dengan kata lain, sekretom bekerja “dari dalam”, sementara fisioterapi memperkuat “dari luar”. Keduanya saling melengkapi, membuat proses penyembuhan berjalan lebih seimbang dan berkelanjutan. 

Sekretom dan Nutrisi: Bahan Bakar untuk Regenerasi Tubuh 

Regenerasi tidak mungkin terjadi tanpa nutrisi yang cukup. Bayangkan kita ingin memperbaiki rumah — tentu perlu bahan bangunan seperti semen dan kayu. Begitu pula dengan tubuh; agar sinyal dari sekretom dapat diterjemahkan menjadi perbaikan nyata, tubuh memerlukan protein, vitamin, mineral, dan antioksidan yang memadai. 

Penelitian dalam Aging Cell (2024) menemukan bahwa pasien dengan pola makan sehat — kaya akan protein, sayur, buah, dan lemak baik seperti omega-3 — memiliki respons penyembuhan yang lebih baik terhadap terapi regeneratif. Nutrisi juga berperan menjaga keseimbangan hormon dan sistem imun, dua faktor penting dalam proses perbaikan jaringan. 

Kementerian Kesehatan RI pun menekankan pentingnya pola makan gizi seimbang dalam setiap program pemulihan penyakit kronis. Dengan dukungan nutrisi yang tepat, sekretom bekerja lebih efektif karena jaringan yang diperbaiki mendapat “bahan bakar” untuk tumbuh kembali. 

Beberapa nutrisi yang terbukti membantu regenerasi antara lain: 

  • Protein dari telur, ikan, dan kacang-kacangan untuk pembentukan kolagen dan jaringan baru. 
  • Vitamin D dan kalsium untuk kekuatan tulang dan sendi. 
  • Vitamin C dan zinc untuk mempercepat penyembuhan jaringan dan melawan peradangan. 
  • Omega-3 dari ikan laut dalam untuk menekan radang kronis yang menghambat regenerasi. 

Kesimpulan 

Mengombinasikan terapi sekretom dengan fisioterapi dan nutrisi seimbang membuka peluang besar dalam dunia kedokteran regeneratif. Sekretom memberi sinyal biologis agar tubuh memperbaiki diri, fisioterapi membantu mengembalikan fungsi dan kekuatan, sementara nutrisi menyediakan bahan bakar untuk proses tersebut. 

Pendekatan ini menunjukkan bahwa kesembuhan bukan hanya soal “mengobati penyakit”, tapi mengembalikan keseimbangan alami tubuh — dari dalam dan luar. Dengan pengawasan dokter yang tepat, kombinasi terapi ini bisa menjadi langkah menuju masa depan pengobatan yang lebih alami, aman, dan manusiawi. 

 Referensi 

  1. Partan RU et al. Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell Secretome in Knee Osteoarthritis. J Clin Med. 2023. doi: 10.3390/jcm12227138 .
  2. Fennel ZJ et al. Stem Cell Secretome Treatment Improves Physical Function and Metabolism. Aging Cell. 2024. 
  3. Kim HJ et al. Adipose-Derived Secretome and Regenerative Applications. Stem Cell Res Ther. 2022. 
  4. WHO. Global Regenerative Medicine Framework. Geneva: WHO; 2024. 
  5. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Penyelenggaraan Terapi Sel Punca dan Produk Turunannya. Jakarta: Kemenkes; 2023. 
Apakah informasi ini bermanfaat?
YaTidak
  • PreviGEN
  • Layanan
  • Promo
  • #BerdayaCegahHPV