Para Pemimpin Dunia Sepakat Percepat Eliminasi Kanker Serviks

Bali, 17-19 Juni 2025, Lebih dari 300 pemimpin dunia, termasuk menteri kesehatan dari berbagai negara, berkumpul di Bali dalam Forum Global Eliminasi Kanker Serviks (Global Cervical Cancer Elimination Forum) ke-2. Forum ini menjadi momentum penting untuk menyelamatkan jutaan perempuan dari kanker serviks, kanker yang bisa dicegah dan bahkan dieliminasi.
Apa Itu Kanker Serviks dan Mengapa Harus Dieliminasi?
Kanker serviks adalah salah satu kanker paling mematikan bagi perempuan, padahal bisa dicegah. Penyebab utamanya adalah infeksi human papillomavirus (HPV), yang bisa dicegah dengan vaksin. Sayangnya, setiap dua menit ada satu perempuan meninggal karena kanker serviks, dan 94% di antaranya berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.
WHO menargetkan dunia bisa mengeliminasi kanker serviks pada tahun 2030 melalui strategi “90-70-90”:
- 90% anak perempuan divaksin HPV sebelum usia 15 tahun,
- 70% perempuan usia 35 dan 45 tahun menjalani skrining,
- 90% perempuan yang terdeteksi kanker serviks mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Komitmen Dunia di Bali: Aksi Nyata dan Investasi
Forum ini menghasilkan berbagai komitmen besar dari pemerintah, lembaga donor, sektor swasta, hingga organisasi masyarakat sipil:
- Gavi menargetkan vaksinasi 120 juta anak perempuan pada 2026–2030.
- UNICEF mendukung vaksinasi 20 juta anak perempuan melalui inisiatif HPV Plus.
- Unitaid menggelontorkan dana tambahan USD 50 juta untuk skrining dan pengobatan kanker serviks.
- Gates Foundation, World Bank, dan berbagai mitra global lainnya menyatakan dukungan penuh terhadap eliminasi kanker serviks.
Peran Penting Indonesia: Dari Tuan Rumah ke Pemimpin Aksi
Sebagai tuan rumah, Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk menjadi garda terdepan dalam eliminasi kanker serviks. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya langkah pencegahan seperti vaksinasi dan deteksi dini.
Beberapa langkah konkret Indonesia:
- Perluas Vaksinasi HPV Gratis
Pemerintah menargetkan cakupan vaksinasi mencapai 90% untuk anak perempuan usia sekolah hingga 2030, dengan transisi ke jadwal satu dosis mulai 2025. - Perkuat Skrining Kanker Serviks
Skrining akan diperluas dengan metode HPV DNA test dan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat), ditargetkan menjangkau 75% perempuan usia 30–69 tahun. - Tingkatkan Akses Pengobatan
Pemerintah mempercepat penyediaan alat diagnosis dan pengobatan seperti krioterapi dan kemoterapi, serta pelatihan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. - Kolaborasi Multisektor
Indonesia menggandeng pemda, organisasi masyarakat, dan mitra global untuk memperkuat edukasi masyarakat dan mengatasi stigma serta ketimpangan layanan.
Inovasi untuk Perempuan di Daerah Terpencil
Teknologi dan inovasi juga menjadi sorotan forum ini. Salah satu terobosan penting adalah skrining mandiri (self-sampling), yang memungkinkan perempuan di daerah terpencil memeriksa risiko kanker serviks secara mudah dan aman.
Kenapa Ini Penting untuk Kamu?
Jika kamu perempuan usia 9–45 tahun, atau memiliki anak perempuan, informasi ini sangat penting. Vaksinasi HPV dan skrining kanker serviks bisa menyelamatkan nyawa. Indonesia kini menyediakan layanan vaksinasi gratis di sekolah dan puskesmas, serta program deteksi dini di berbagai fasilitas kesehatan.
Menuju Dunia Bebas Kanker Serviks
Bali bukan hanya jadi tempat pertemuan, tapi juga jadi titik tolak gerakan global. Lewat Deklarasi Bali, seluruh negara peserta sepakat untuk memperkuat komitmen, menyelaraskan target nasional, dan memastikan tak ada perempuan yang tertinggal dalam perjuangan melawan kanker serviks.
“Setiap anak perempuan yang belum divaksinasi dan setiap perempuan yang tidak memiliki akses terhadap skrining atau pengobatan adalah pengingat bahwa kesetaraan harus menjadi inti dari strategi eliminasi [kanker serviks] kita. Bersama-sama, kita dapat menjadikan kanker serviks penyakit di masa lalu.,” — Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Yuk, Cegah Kanker Serviks dari Sekarang!
Sumber:
Global Leaders Unite to Accelerate Cervical Cancer Elimination Efforts