Penyakit Asam Urat: Gejala dan Cara Mengobatinya

Penyakit Asam Urat: Gejala dan Cara Mengobatinya

Sering mengalami nyeri hebat di bagian sendi, terutama di jempol kaki? Bisa jadi itu gejala penyakit asam urat! Penyakit yang tidak hanya menyebabkan rasa sakit yang mengganggu, tetapi juga dapat memicu komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Mari membahas penyebab, gejala, dan pengobatan asam urat berdasarkan studi terbaru. Yuk, simak hingga selesai! 

Apa Itu Penyakit Asam Urat? 

Asam urat atau gout adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan kristal monosodium urat (MSU) di sendi, ginjal, dan jaringan ikat lainnya. Kondisi ini terjadi akibat kadar asam urat dalam darah yang terlalu tinggi, atau disebut hiperurisemia. Tanpa penanganan yang tepat, asam urat dapat berkembang menjadi kondisi kronis, bahkan menyebabkan kerusakan sendi dan gangguan fungsi ginjal. 

Penyebab Asam Urat 

Penyebab utama penyakit asam urat adalah hiperurisemia, yaitu kadar asam urat dalam darah yang melebihi batas normal (>6,8 mg/dL). Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini antara lain: 

  • Konsumsi makanan tinggi purin: Daging merah, jeroan, seafood, dan minuman beralkohol (terutama bir) dapat meningkatkan kadar asam urat. 
  • Obesitas: Indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko asam urat. 
  • Penyakit komorbid: Diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal kronis dapat memperburuk kondisi penyakit asam urat. 
  • Obat-obatan tertentu: Penggunaan diuretik dan siklosporin dapat meningkatkan kadar asam urat. 

Gejala 

Gejala penyakit asam urat biasanya muncul secara tiba-tiba dan sering terjadi pada malam hari. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai adalah: 

  • Nyeri hebat dan bengkak pada sendi, terutama di jempol kaki (podagra). 
  • Sendi terasa panas, merah, dan sulit digerakkan. 
  • Serangan nyeri berulang dengan interval yang semakin pendek. 
  • Pada kondisi kronis, dapat muncul tofus (benjolan keras berisi kristal urat) di sekitar sendi. 

Pengobatan Penyakit Asam Urat 

Pengobatan asam urat bertujuan untuk meredakan gejala akut, menurunkan kadar asam urat, dan mencegah komplikasi. Berikut beberapa pilihan terapinya, sesuai anjuran dokter: 

Terapi Serangan Akut: 

  • Kolkisin: Obat ini efektif meredakan nyeri dan inflamasi. Dosis rendah (1 mg) direkomendasikan untuk mengurangi efek samping. 
  • OAINS (Obat Anti Inflamasi Non-Steroid): Seperti naproxen atau indometasin, digunakan untuk mengurangi peradangan dan nyeri. 
  • Kortikosteroid: Diberikan jika pasien tidak bisa menggunakan kolkisin atau OAINS. 

2. Terapi Jangka Panjang: 

  • Penurun Kadar Asam Urat: Allopurinol dan febuxostat adalah obat yang sering digunakan untuk menjaga kadar asam urat di bawah 6 mg/dL. 
  • Profilaksis: Kolkisin dosis rendah (0,5-1 mg/hari) diberikan selama 3-6 bulan untuk mencegah serangan berulang. 

Epidemiologi Asam Urat di Indonesia 

Prevalensi hiperurisemia di Indonesia cukup tinggi, mencapai 18,6-47,6%. Artritis gout juga banyak ditemukan pada usia produktif, sehingga berdampak pada kualitas hidup. Data dari Bandung menunjukkan bahwa 45,7% responden mengalami peningkatan kadar asam urat disertai nyeri sendi. 

Kapan Harus Memeriksakan Diri? 

Jika Anda mengalami gejala, segera lakukan pemeriksaan kadar penyakit asam urat dan konsultasi dengan dokter. Pemeriksaan dini dapat mencegah komplikasi seperti kerusakan sendi dan gangguan ginjal. 

Asam urat adalah penyakit yang perlu diwaspadai, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti obesitas atau konsumsi makanan tinggi purin. Dengan mengenali penyebab, gejala, dan pengobatannya, Anda dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pengecekan rutin asam urat dalam tubuh. Klinik kami memiliki layanan konsultasi bersama dokter dan layanan pemeriksaan laboratorium asam urat. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kontak WhatsApp yang tersedia. 

 

Referensi:
Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Hiperurisemia & Artritis Gout, Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2024. 

Apakah informasi ini bermanfaat?
YaTidak
  • PreviGEN
  • Layanan
  • Promo
  • #BerdayaCegahHPV