Penyakit Pneumonia: Cara Mengatasi Kejadian Pasca Imunisasi

Pneumonia adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang menyerang paru-paru. Menurut data WHO, penyakit pneumonia menjadi penyebab kematian utama pada anak di bawah 5 tahun di seluruh dunia. Di Indonesia, penyakit ini juga menjadi ancaman serius, terutama bagi balita dan lansia. Salah satu cara efektif untuk mencegah pneumonia adalah melalui imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine). Namun, seperti halnya vaksin lainnya, imunisasi PCV bisa menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Apakah KIPI berbahaya? Bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)?
KIPI adalah reaksi tubuh yang muncul setelah seseorang menerima vaksin. Reaksi ini bisa ringan hingga berat, tergantung respons tubuh masing-masing individu. Pada imunisasi PCV, KIPI yang umum terjadi antara lain:
- Demam Ringan
Demam adalah reaksi paling umum setelah imunisasi. Ini menandakan bahwa tubuh sedang membangun kekebalan terhadap bakteri penyebab pneumonia. - Kemerahan atau Bengkak di Area Suntikan
Beberapa orang mungkin mengalami kemerahan atau bengkak di area suntikan. Ini adalah reaksi lokal yang biasanya hilang dalam 1-2 hari. - Nyeri Otot atau Kelelahan
Beberapa penerima vaksin mungkin merasa lelah atau nyeri otot setelah imunisasi. Ini adalah respons normal tubuh terhadap vaksin.
Cara Mengatasi KIPI Pasca Imunisasi Penyakit Pneumonia
Meskipun KIPI umumnya ringan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan:
- Kompres Dingin untuk Mengurangi Bengkak
Jika area suntikan terasa bengkak atau nyeri, kompres dengan air dingin selama 10-15 menit. Ini bisa membantu mengurangi pembengkakan. - Minum Obat Penurun Demam
Jika demam muncul, minum obat penurun demam seperti parasetamol sesuai dosis yang dianjurkan. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat pada anak. - Istirahat yang Cukup
Istirahat membantu tubuh memulihkan diri setelah imunisasi. Pastikan untuk tidur cukup dan hindari aktivitas berat. - Perbanyak Cairan
Minum air putih atau cairan lainnya membantu tubuh tetap terhidrasi, terutama jika demam terjadi.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun KIPI umumnya ringan, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Demam tinggi (di atas 39°C) yang tidak turun setelah minum obat.
- Bengkak atau kemerahan di area suntikan yang semakin parah.
- Reaksi alergi seperti sesak napas, ruam kulit, atau pembengkakan di wajah.
Jika mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Mengapa Imunisasi PCV Penting?
Pneumonia adalah penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Imunisasi PCV melindungi tubuh dari bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab utama penyakit pneumonia. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Ayo Lindungi Diri dan Keluarga dari Penyakit Pneumonia!
Penyakit pneumonia merupakan penyakit berbahay, tetapi bisa dicegah dengan imunisasi. Jika Anda atau keluarga Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang imunisasi PCV, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui WhatsApp atau kunjungi website kami. Kami siap membantu Anda dengan layanan kesehatan terbaik dan harga terjangkau.
Referensi: