Penyakit Rematik: Gejala dan Penanganan Artritis Reumatoid

Apakah Anda sering merasakan nyeri sendi yang disertai kekakuan di pagi hari? Bisa jadi itu adalah gejala artritis reumatoid (AR), salah satu jenis penyakit rematik yang perlu anda diwaspadai. artritis reumatoid tidak hanya menyebabkan nyeri, tetapi juga dapat memicu kerusakan sendi permanen jika tidak ditangani dengan tepat. Artikel ini akan membahas gejala, diagnosis, dan penanganan AR secara lengkap. Simak hingga akhir untuk informasi yang bermanfaat!
Apa Itu Artritis Reumatoid?
Artritis reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi. Berbeda dengan jenis artritis lainnya, misal osteoartritis yang biasanya terjadi karena penuaan, AR dapat menyerang siapa saja, termasuk mereka yang masih berusia produktif. Penyakit ini lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria, dengan angka kejadian sekitar 0,5-1% populasi di Indonesia.
Gejala
- Nyeri dan bengkak pada sendi, terutama di tangan, kaki, dan pergelangan.
- Kekakuan sendi di pagi hari yang berlangsung lebih dari 1 jam.
- Gejala menyeluruh seperti lemas, demam ringan, dan penurunan berat badan.
Jika tidak diobati, penyakit Artritis Reumatoid dapat menyebabkan kerusakan struktur sendi, seperti deviasi ulnar (jari tangan bengkok ke arah kelingking) dan kerusakan organ lain seperti paru-paru dan jantung.
Diagnosis Artritis Reumatoid
- Pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi pembengkakan dan nyeri sendi.
- Tes laboratorium, seperti pemeriksaan faktor reumatoid (rheumatoid factor/RF) dan antibodi anti-CCP.
- Pemeriksaan radiologi, seperti rontgen atau USG, untuk melihat kerusakan sendi.
Kriteria penentuan penyakit Artritis Reumatoid mengacu pada panduan ACR/EULAR 2010, yang memungkinkan deteksi dini sebelum kerusakan sendi terjadi.
Penanganan Artritis Reumatoid
Penanganan penyakit Artritis Reumatoid bertujuan untuk mengontrol peradangan, mencegah kerusakan sendi, dan mencapai remisi. Beberapa langkah penanganan meliputi:
1. Obat-obatan:
- Obat Artritis Reumatoid konvensional seperti metotreksat sebagai terapi utama.
- Agen biologis untuk pasien yang tidak merespons obat konvensional.
2. Terapi fisik dan rehabilitasi untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi.
3. Edukasi pasien tentang penyakit, pengobatan, dan gaya hidup sehat.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri sendi kedua sisi, kekakuan pagi hari, atau pembengkakan sendi yang tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam atau reumatologi. Dokter spesialis penyakit dalam dapat membantu Anda melakukan deteksi dini dan penanganan tepat untuk mencegah komplikasi serius. Klinik kami memiliki layanan konsultasi bersama dokter spesialis penyakit dalam. untuk konsutasi dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kontak Whatsapp yang tersedia.
Referensi:
Perhimpunan Reumatologi Indonesia. (2021). Rekomendasi Diagnosis dan Pengelolaan Artritis Reumatoid.