Peran NAD⁺ dalam Pemulihan Olahraga: Benarkah Bisa Bantu Tubuh Lebih Cepat Pulih? 

Bagi banyak orang, olahraga bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi bagian penting dari gaya hidup sehat. Namun, tidak sedikit pula yang merasa tubuhnya sulit pulih setelah latihan berat. Otot terasa nyeri berhari-hari, energi menurun, bahkan motivasi untuk berolahraga lagi ikut turun. Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap kesehatan dan kebugaran, muncul satu topik yang semakin sering dibicarakan: NAD⁺. 

Molekul kecil ini disebut-sebut mampu membantu pemulihan sel, memberikan energi tambahan, hingga mendukung performa fisik. Lalu, apakah klaim tersebut benar? Dan apa kata penelitian terbaru? 

Apa Sebenarnya NAD⁺ Itu? 

Untuk memahami manfaatnya, kita perlu mengenal NAD⁺ (Nicotinamide Adenine Dinucleotide). Molekul ini ada di setiap sel tubuh dan bekerja sebagai “pengangkut energi”. Ketika Anda berolahraga — terutama olahraga intensitas tinggi — sel membutuhkan energi besar untuk bekerja, memulihkan jaringan otot yang robek halus, serta mengatur kembali metabolisme tubuh. 

Di sinilah NAD⁺ dibutuhkan. Semakin cukup kadar NAD⁺, semakin optimal proses pemulihan berlangsung. 

Namun, kadar NAD⁺ dapat menurun karena stres, kurang tidur, usia, hingga latihan fisik yang berlebihan. Tidak heran, banyak orang merasa “drop” setelah beberapa sesi olahraga berat. 

 Bagaimana NAD⁺ Membantu Pemulihan Setelah Olahraga? 

Penelitian beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa NAD⁺ memiliki beberapa peran penting yang sangat terkait dengan proses pemulihan atlet maupun individu aktif. 

  1. Mendukung Produksi Energi Seluler

Saat Anda berolahraga, otot memerlukan energi dalam jumlah besar. NAD⁺ dibutuhkan dalam proses produksi energi di mitokondria.
Ketika NAD⁺ mencukupi, tubuh lebih cepat mengembalikan cadangan energi yang habis saat latihan. 

  1. Membantu Memperbaiki Jaringan Otot

Otot yang digunakan secara intens akan mengalami robekan mikro. Ini bukan sesuatu yang buruk — justru bagian dari proses pembentukan otot.
NAD⁺ berperan dalam aktivasi enzim perbaikan sel, sehingga regenerasi jaringan otot menjadi lebih cepat. 

  1. Mengurangi Stres Oksidatif

Latihan berat meningkatkan produksi radikal bebas. Bila jumlahnya berlebihan, radikal bebas bisa memperlambat pemulihan dan menyebabkan rasa lelah berlebih.
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan NAD⁺ dapat membantu mengatur respons oksidatif tubuh. 

  1. Mendukung Fungsi Mitokondria

Mitokondria adalah sumber tenaga sel. Olahraga berat bisa “menekan” kerja mitokondria, sehingga pemulihan terasa lambat.
NAD⁺ membantu meningkatkan fungsi mitokondria sekaligus mengaktifkan sirtuin, yaitu protein yang ikut menjaga ketahanan sel terhadap stres. 

 Apakah Suplemen atau Infus NAD⁺ Bisa Membantu Atlet? 

Dalam beberapa penelitian manusia, suplementasi prekursor NAD⁺ seperti NMN dan NR terbukti meningkatkan kadar NAD⁺ dalam darah dan jaringan. Beberapa studi menunjukkan perbaikan performa fisik ringan hingga sedang, termasuk: 

  • peningkatan VO₂max, 
  • kecepatan pemulihan, 
  • serta penurunan rasa lelah subjektif. 

Selain suplemen, ada juga terapi infus NAD⁺, yang memberikan NAD⁺ langsung ke dalam aliran darah. Walaupun penelitian klinis masih berkembang, terapi ini kerap dilaporkan membantu meningkatkan energi dan membuat tubuh lebih cepat pulih setelah aktivitas berat. 

Bagi atlet profesional maupun individu yang sering latihan intens, strategi optimasi NAD⁺ bisa menjadi salah satu bentuk supportive recovery, walau bukan pengganti nutrisi, hidrasi, dan istirahat yang cukup. 

 Kesimpulan 

NAD⁺ memiliki peran besar dalam metabolisme energi, perbaikan otot, dan pengurangan stres oksidatif—tiga aspek utama dalam proses pemulihan olahraga. Meski bukan “jalan pintas” untuk menjadi lebih bugar, menjaga kadar NAD⁺ tetap optimal dapat membantu tubuh bekerja lebih efisien setelah latihan berat. 

Suplemen atau infus NAD⁺ bisa menjadi pilihan tambahan, terutama untuk mereka yang merasa waktu pemulihan terlalu lama. Namun, konsultasi medis tetap diperlukan untuk menentukan kebutuhan dan memastikan keamanannya. 

Referensi  

  1. Ceasrine et al., 2024. The physiological role and therapeutic potential of NAD⁺ metabolism in health and disease. Nature Metabolism. DOI: 10.1038/s42255-024-01002-x 
  2. Li et al., 2022. Nicotinamide mononucleotide supplementation enhances aerobic capacity in amateur runners: A randomized controlled trial. Journal of the International Society of Sports Nutrition. DOI: 10.1186/s12970-021-00459-2 
  3. Kim et al., 2023. Exercise-induced mitochondrial stress and NAD⁺ metabolism in skeletal muscle. Frontiers in Physiology. DOI: 10.3389/fphys.2023.1104723 
  4. Gonzalez et al., 2021. NAD⁺ metabolism and skeletal muscle function. Cell Reports Medicine. DOI: 10.1016/j.xcrm.2021.100254 
  5. Liao et al., 2023. The role of sirtuins and NAD⁺ in exercise adaptation and recovery. Sports Medicine. DOI: 10.1007/s40279-023-01859-z 
Apakah informasi ini bermanfaat?
YaTidak
  • PreviGEN
  • Layanan
  • Promo
  • #BerdayaCegahHPV