Secretome: Mitos dan Fakta Terapi Regeneratif yang Bikin Penasaran

Secretome: Mitos dan Fakta Terapi Regeneratif yang Bikin Penasaran

Bayangkan jika tubuh Anda bisa memperbaiki diri sendiri. Inilah yang membuat terapi secretome ramai dibicarakan — disebut-sebut sebagai “generasi baru pengobatan regeneratif” yang mampu memulihkan jaringan tubuh yang rusak. 

Namun, di tengah popularitasnya, banyak juga informasi simpang siur: ada yang bilang secretome sama dengan stem cell, ada yang menganggapnya bisa menyembuhkan segalanya.  Nah, agar tidak salah kaprah, mari kita bahas mitos tentang secretome yang sering beredar, beserta fakta ilmiah di baliknya. 

1. Mitos: Sekretom adalah Stem Cell 

Fakta: Sekretom bukan stem cell, melainkan zat bioaktif yang dihasilkan oleh stem cell. 

Dalam istilah medis, secretome adalah kumpulan protein, sitokin, faktor pertumbuhan, dan vesikel ekstraseluler yang disekresikan oleh mesenchymal stem cell (MSC). Zat-zat ini mengirim sinyal ke sel tubuh agar memperbaiki jaringan yang rusak, menekan peradangan, dan menstimulasi regenerasi. 

Penelitian menunjukkan bahwa secretome dari stem cell tali pusat (UC-MSC) mampu mengurangi nyeri lutut dan memperbaiki fungsi sendi secara signifikan pada pasien osteoartritis. 

Dengan kata lain, secretome adalah zat aktif yang dikirim oleh stem cell, bukan selnya itu sendiri. 

2. Mitos: Terapi Sekretom Bisa Dilakukan Siapa Saja 

Fakta: Terapi secretome tidak boleh dilakukan sembarangan. 

 Proses produksi dan pemberiannya harus mengikuti standar medis. Injeksi secretome hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis terlatih dari fasilitas kesehatan. 

3. Mitos: Sekretom bisa menyembuhkan semua penyakit 

Fakta: Potensi secretome memang luas, tetapi belum semua penyakit bisa diatasi dengan terapi ini. 

Studi menunjukkan potensi manfaat secretome pada penyakit sendi (osteoartritis), serta kemungkinan penerapan pada luka kronis, gangguan saraf, dan kondisi degeneratif lainnya. 

4. Mitos: Karena tidak mengandung sel hidup, sekretom pasti aman 

Fakta: Meskipun tidak mengandung sel hidup, keamanan secretome tetap bergantung pada cara produksinya. 

 Secretome memang lebih stabil dan minim risiko penolakan imun dibanding terapi stem cell langsung. Namun, jika tidak diproduksi di laboratorium berstandar atau tidak diuji kualitasnya, risiko kontaminasi dan reaksi lokal tetap ada. 

Dalam penelitian, tidak ditemukan efek samping serius setelah 12 minggu pemantauan (Partan et al., 2023). Ini menunjukkan bahwa secretome aman bila dihasilkan dari sumber dan fasilitas yang  sudah terjamin keamanannya. 

Kesimpulan 

Secretome adalah inovasi penting dalam dunia terapi regeneratif, bekerja dengan memicu tubuh memperbaiki diri sendiri. Namun, seperti terapi medis lainnya, terapi secretome bukan keajaiban instan dan tetap harus dilakukan di fasilitas dengan pengawasan dokter. 

Referensi 

  • Partan, R.U., Putra, K.M., Kusuma, N.F., Darma, S., Reagan, M., Muthia, P., Radiandina, A.S., Saleh, M.I. & Salim, E.M. (2023) Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell Secretome Improves Clinical Outcomes and Changes Biomarkers in Knee Osteoarthritis. Journal of Clinical Medicine, 12(7138). doi:10.3390/jcm12227138 
  • Soetjahjo, B. & Utomo, D.N. (2022) Mesenchymal Stem Cells Secretome and Osteoarthritis: A State of the Art. Hip & Knee Journal, 3(2), 56–64. doi: 10.46355/hipknee.v3i2.133 
Apakah informasi ini bermanfaat?
YaTidak
  • PreviGEN
  • Layanan
  • Promo
  • #BerdayaCegahHPV